From Trash to Money! Bank Sampah Cipta Lestari 30 Sebagai Solusi Warga BIP Serang
Empatsuara.com ㅡ Di tengah isu lingkungan yang kian mendesak, inisiatif lokal di kawasan perumahan telah menjadi sorotan. Bank Sampah Cipta Lestari 30 yang terletak di Perumahan Banten Indah Permai Serang, Banten, memberikan solusi inovatif untuk masalah sampah sekaligus peluang ekonomi bagi warga.
Dengan konsep yang sederhana, Bank Sampah Cipta Lestari 30 menawarkan cara efektif untuk mengurangi sampah sekaligus memberikan insentif ekonomi kepada masyarakat di Perumahan Banten Indah Permai, Serang. Pendekatan yang sederhana ini memungkinkan warga mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang dan menukarnya dengan uang, tagihan listrik atau barang kebutuhan sehari-hari lainnya
Heni Sadtya, salah satu Direktur di Bank Sampah ini, menyatakan bahwa model ini efektif dalam menangani masalah sampah dan sekaligus memberdayakan warga secara ekonomi.
“Tujuan kami adalah mengurangi timbunan sampah dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” kata Heni, Direktur Bank Sampah Cipta Lestari 30, Minggu (21/04/2024).
Bank sampah ini telah beroperasi sejak tahun 2022 dan terus berkembang pesat. Rini menjelaskan bahwa proses kerja bank sampah cukup sederhana. Masyarakat membawa sampah yang sudah dipilah, seperti plastik, kertas, dan logam, ke tempat penampungan bank sampah. Setiap jenis sampah memiliki nilai tertentu, dan warga diberikan buku tabungan sebagai catatan saldo sampah mereka. Sampah yang terkumpul kemudian didaur ulang atau dijual ke pabrik daur ulang.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah untuk memastikan proses pengolahan sampah berjalan lancar,” tambah Heni. Selain itu, bank sampah juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik.
Proses Pemilahan dan Penimbangan Sampah |
Bank Sampah Cipta Lestari 30 juga mendapat dukungan dari Karya Salemba Empat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
“Mahasiswa kami turut membantu memberikan fasilitas dalam program ini, mulai dari mengedukasi masyarakat hingga membantu proses operasional bank sampah,” kata Alya Salsabila, fasilitator Comdev KSE Untirta.
Menurut Alya, bahwa program ini memberikan pengalaman berharga bagi nasabah dan membantu mereka memahami pentingnya tanggung jawab lingkungan.
Partisipasi masyarakat dalam program ini cukup tinggi. Andhika, salah satu nasabah bank sampah, mengungkapkan ketertarikannya menjadi nasabah karena menghasilkan uang dari pengumpulan sampah.
“Lumayan juga untuk jajan kuliah,” katanya.
Selain bermanfaat secara finansial, program ini juga berdampak positif pada kesadaran lingkungan.
“Dampak positif menjadi nasabah kita jadi lebih peduli terhadap lingkungan, karena Indonesia sendiri termasuk dalam penyumbang sampah terbanyak. Jadi dengan kita memilah sampah, itu akan berkurang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” jelas Andhika.
Dengan dampak positif yang dirasakan banyak pihak, Bank Sampah Cipta Lestari 30 berencana untuk terus mengembangkan programnya.
“Kami ingin menjangkau lebih banyak sumber daya masyarakat dan meningkatkan kualitas dari bank sampah,” jelas Heni.
Rencana tersebut mencakup peningkatan kapasitas, perluasan kerja sama dengan lebih banyak mitra, serta program pelatihan baru bagi masyarakat. Tujuannya adalah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan dampak yang lebih signifikan bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Dengan dukungan yang terus meningkat, Bank Sampah Cipta Lestari 30 berpotensi menjadi model bagi inisiatif serupa di berbagai tempat. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendekatan kreatif terhadap masalah sampah dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Penulis & Reporter : Herlina Arsita
Posting Komentar untuk "From Trash to Money! Bank Sampah Cipta Lestari 30 Sebagai Solusi Warga BIP Serang"
Posting Komentar