SADAR! Judi Online ditambah Pinjaman Online: Seni hidup berantakan dan menderita!
Pada
abad ke-21 ini, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Peralihan revolusi
industri dari 1.0 sampai ke 5.0 menandakan betapa teknologi sangat berpengaruh
terhadap kehidupan umat manusia. Segala aspek kehidupan tak terkecuali
teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan zaman. Melalui jaringan internet yang menghubungkan seluruh penjuru
dunia kini setiap orang mudah untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi
dalam jarak jauh. Dalam transisinya menuju serba digital, hampir seluruh
kegiatan bisa dilakukan secara online/daring, seperti dompet digital, transaksi
online, belanja online, dan lain-lain.
Di antara
banyaknya manfaat dari kemajuan teknologi, banyak pula dampak buruk
yang dihasilkan. Dampak buruk itu bisa terjadi karena faktor penyalahgunaan
seperti dibentuknya permainan judi yang bisa diakses secara online. Bandar
judi memanfaatkan teknologi untuk mengubah cara bermain dari konvensional
menjadi modern menggunakan ponsel sehingga memudahkan pengguna/pemain judi untuk
bermain kapan dan dimana saja. Tidak sampai disitu, bandar judi mempromosikan situs
nya secara besar-besaran dengan mengeluarkan biaya yang fantastis. Langkah
promosi yang dilakukan yaitu dengan cara mengajak konten creator, influencer,
streamer game, bahkan selebriti untuk membuat video promosi situs dengan slogan
“menguntungkan” dan menambahkan watermark.
Promosinya
yang masif menarik minat tinggi dalam kurun waktu relatif cepat, tercatat dalam
data PPATK keseluruhan total perputaran uang judi online pada periode 2017-2022
mencapai Rp190 triliunan, dengan total pertaruhan masyarakat mencapai lebih
dari Rp52 T. Selain itu, PPATK menyebutkan jumlah masyarakat yang bermain judi
online mencapai 2.761.828 orang, dengan 2.190.447 melakukan aktivitas
pertaruhan nominal kecil d bawah Rp100.000. Angka yang begitu fantastis
membuktikan animo masyarakat dalam bermain judi online.
Menurut
saya, judi online itu hanya sekedar mesin permainan yang sudah diatur algoritma-nya,
agar seluruh uang deposit masuk ke bandar hanya sebagian kecil yang diberikan
kepada pemain, sehingga bandar yang diuntungkan bukan pemain. Oleh
karena itu, sering dijumpai pemain yang mendapatkan untung tidak seberapa
ketika awal terjun, kemudian mengalami kekalahan terus-menerus, kemudian pemain
tersebut deposit kembali, dilakukan secara berulang-ulang bahkan sampai rela melakukan
pinjaman online serta mengorbankan aset-asetnya demi berharap kemenangan. Bukan kemenangan yang didapat justru kekalahan
terus menerus membuat hidup berantakan dan menderita. Pemain judi online
cenderung pendiam, tidak suka keramaian, dan selalu memaksakan keadaan agar
selalu bermain. Banyak kasus-kasus kriminal terjadi yang diakibatkan oleh
kegagalan bermain judi. Data Polri mengungkapkan bahwa sebanyak 1.158 tersangka
kasus judi online telah ditangkap sepanjang awal tahun 2024 hingga bulan April.
Maka
dari itu, perlu langkah-langkah yang lebih keras untuk memberantas perjudian di
Indonesia. Di mulai dari kesadaran setiap orang bahwa ternyata bermain
judi tidaklah membuat hidup senang, akan tetapi membawa kesusahan dan
penderitaan. Edukasi-edukasi ekonomi dan finansial perlu dilakukan secara masif
sedari dini. Karena sejatinya banyak jalan yang lebih baik untuk bertahan di
dalam kerasnya hidup.
Penulis: Muhammad Komarudin
Posting Komentar untuk "SADAR! Judi Online ditambah Pinjaman Online: Seni hidup berantakan dan menderita!"
Posting Komentar